“Akhirnyaa… senang mendengarmu sekarang telah menemukan pasangan yang cocok. Boleh tahu kenapa kau ingin menikahinya?”
“Karena dia sempurna!”
“Oh, jangan begitu. Kita tahu tidak ada manusia yang sempurna. Ketika jatuh cinta, sering kali kita dibutakan oleh rasa cinta, namun sebaiknya tidak berekspektasi terlalu tinggi. Dia pasti juga memiliki kekurangan tertentu, dan kau harus siap menerimanya.”
“Uh, iya sih, dia juga memiliki kekurangan…”
“Ya? Apa kekurangannya?”
“Cuma satu. Dia terlalu sempurna!”
“Karena dia sempurna!”
“Oh, jangan begitu. Kita tahu tidak ada manusia yang sempurna. Ketika jatuh cinta, sering kali kita dibutakan oleh rasa cinta, namun sebaiknya tidak berekspektasi terlalu tinggi. Dia pasti juga memiliki kekurangan tertentu, dan kau harus siap menerimanya.”
“Uh, iya sih, dia juga memiliki kekurangan…”
“Ya? Apa kekurangannya?”
“Cuma satu. Dia terlalu sempurna!”
“Yang benar kamu sudah mau dan siap menikah?”
“Ouh tidak Mama, aku cuma iseng dan menghayal saja soal nikah. Sejujurnya aku belum siap!.”
“Ya sudah siapkanlah dirimu dari sekarang.”