Di sebuah stasiun kereta api, seorang bocah menangisi mbakyunya sambil berbisik parau, "Kenapa harus kesana lagi, Mbak? Kenapa tidak disini saja seterusnya? Jarak kita sekarang jauh lagi, dan aku merasa kehilangan, aku sangat sedih..."
...
...
Tidak jauh dari tempat itu, saya ikut sedih. Bukan karena melepas kepergian seorang Mbakyu, tapi karena menyadari tidak memiliki Mbakyu.